Future Jobs in Digital Perspective for Millennial Generation

Digitalisasi selalu dikaitkan dengan tantangan kerja dan persaingan masa depan. Skills dan kompetensi 4.0 sudah menjamah hingga berbagai lapisan khususnya bagi para kaum milineal. Digitalisasi menjadi prototype untuk mengembangkan Business Analytics Competiences 4.0 dan sebagai jembatan untuk mengembangkan entrepreneur mindset dan Growth mindset.

Semarang – World Class Professor 2021 UNISSULA. Diadakan oleh fakultas ekonomi UNISSULA. Sebagai agenda rutin untuk meningkatkan Critical Thingking dan Insight seluruh mahasiswa UNISSULA dalam bidang ekonomi. Acara ini diadakan secara online melalui live zoom dan youtube dan dimoderatori oleh Azizah Azmi Khatamy, mahasiswa fakultas ekonomi UNISSULA. Turut hadir pula Bapak Hendri Setiawan, S.E., M.PA. Pimpinan fakultas ekonomi UNISSULA, yang membawakan Opening Remark pada acara kali ini. Ada tiga narasumber pemater diantaranya yaitu Dr.Ardian Adhitama, SE., MM. Kaprodi Manajemen UNISSULA, Nurhidayati, S.E., M.Si., Ph.D.  Sekretaris prodi magister manajemen UNISSULA, dan Prof. Farookh Hussain. Dosen dari University of Technology Sydney, Australia.

Pada Opening remark, Bapak Hendri menyampaikan ucapan terimakasih atas kesediaan partisipasi dari para peserta maupun para pemateri. Beliau berharap dengan diadakannya acara ini maka akan meningkatkan kualitas dan kuantitas strata keiilmuwan mahasiswa. Dan juga untuk mempererat kerjasama UNISSULA dengan University of Technology Sydney.

Pada sesi Ibu Nurhidayati sebagai pemateri menyampaikan tentang kondisi industri saat ini. Dimana sebagian besar telah industri telah bertransformasi sebagai bisnis digital. IoT, Big Data, dan Artificial Intelligence menjadi pilar utama dalam digitalisasi industri saat ini. Sehingga para kaum muda penerus bangsa. Dituntut untuk menguasi berbagai soft skill seperti Critical Thinking, Problem Solvin, dan Creativity sebagai pondasi dalam mengakumulasikan berbagai formula yang ada.

Di sesi dua. Prof Farookh menjelaskan bahwa skill set teknologi tidak hanya di peruntukan untuk mahasiswa dari fakultas teknik semata. Tetapi seluruh mahasiswa dari berbagai fakultas juga perlu untuk mempelajarinya. Karena pada intinya digitalisasi, juga memerlukan background ilmu ekonomi dalam pengaplikasian variable-variabelnya. Dengan hal ini maka akan mengurangi presentasi Gap antara unit-unit dalam data sains yang terdiri dari Developer Skills, Domain Experties, dan Statistical Thinking.

Selanjunya pada sesi terkahir. Bapak Ardian menyampaikan materi yang menyasar pada digital marketing. Beliau menyampaikan dengan adanya digitalisasi maka akan banyak peluang kerja baru yang akan lahir. Ia mengasumsikan bahwa IoT merupakan suatu ilmu yang wajib untuk dipelajari untuk menghadapi digitalisasi dunia kerja. “Kalau kita tidak bisa mengikuti kita akan tersingkir, kalau bisa mengikuti maka kita akan menjadi konsumen, dan jika kita bisa menguasai maka kita bisa menjadi Creator.” Ungkap Pak Ardian ketika menganalogikan betapa pentingnya belajar teknologi. Selain itu faktor mindset juga sangat berpengaruh dalam dunia usaha. Harus memiliki growth mindset dan pintar dalam menangkap peluang.

Untuk Keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi:

Dimas Tegar Prasetya

Public Relation UNISSULA

Telp : 083195035415

E-mail : dimastegar110@gmail.com

WORLD CLASS PROFESSOR 2021 UNISSULA “Current Research Methodology in Bussiness Field”

“Current Research Methodology in Bussiness Field.” Suatu pengenalan dari metodologi penelitian yang menjadi acuan untuk diteliti di bidang bisnis.

Program Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi UNISSULA menyelenggarakan webinar bertemakan “Current Research Methodology in Bussines Field” yang akan diimplementasikan dalam mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen UNISSULA. Acara webinar  ini dihadiri oleh Prof. Azman bin Ismail, beliau selaku Finding Current Research Issues dari Universiti Kebangsaan Malaysia. Dihadiri pula Prof. Farookh Hussain, beliau selaku Systematic Literature Review dari University of Technology Sydney, Australia. Bapak Mohamad Sodikin, S. Ag, MM, beliau selaku Scale development and validation for a new concept berasal dari STIE Cendikia Karya Utama dan selaku Doctoral Student of PDIM UNISSULA. Acara ini juga dihadiri oleh Prof. Olivia Fachrunnisa, Ph.D., beliau selalu Finding Research Gaps and Novelty dan selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNISSULA. Selain itu, acara ini dihadiri oleh Dr. Ardian Adhiatma, SE., MM, beliau selaku welcoming remark, dan kepala jurusan Prodi S1 Manajemen. Ibu Nurhidayati, S.E.,M.Si., Ph.D. Selaku moderator pada acara ini dan dosen di Fakultas Ekonomi UNISSULA .

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan HyMars FE UNISSULA. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran. Sesi sambutan dibawakan oleh Bapak Ardian. Beliau menyampaikan harapannya bahwa dengan adanya webinar ini akan meningkatkan kualitas dan impact positif tentang metodologi penelitian di bisnis dan meningkatkan sumber daya manusia bagi program doktor ilmu manajemen kedepannya. Webinar diselenggarakan secara umum dan terbuka sehingga dapat menambah pengetahuan bagi yang mengikuti berlangsungnya acara ini. 

Pada sesi webinar ini  4 pemateri , pemateri pertama oleh Bapak Azman bin Ismail menyampaikan tentang isu terkini yang digunakan pada penelitian pada lingkup bisnis dan ekonomi. Tujuan dari sebuah webinar ini untuk memberikan pengetahuan dalam organisasi atau industri bisnis bagi kebutuhan jangka panjang serta agensi sponsorship dalam bisnis, dan pengembangan ilmu memenuhi kebutuhan industri, memperbarui sebuah ilmu atau riset dilakukan dengan cara pengembangan ilmu maupun teori dengan melihat adanya GAPS atau teori pembaharuan yang dilakukan dalam sebuah riset.

Kemudian materi kedua disampaikan oleh Prof. Farookh Hussain  beliau menyampaikan tentang Systematic Literature  Review, ada beberapa Langkah dalam Systematic Literature  Review (SLR)  yang digunakan dalam sebuah riset penelitian. Pada sesi ketiga webinar ini materi disampaikan oleh pembicara ketiga yakni Prof. Olivia Fachrunnisa, Ph.D. Beliau menyampaikan tentang ada beberapa riset yang baik itu membawa GAPS and NOVELTY merupakan penelitian yang membawa hal yang  belum ada di tiga topik tema yang akan digunakan dengan melihat adakah penelitian terdahulu yang akan diteliti dan penelitian dengan menunjukkan aspek yang berbeda dan baru dari riset yang sebelumnya. 

Pada sesi keempat materi disampaikan oleh Mohamad Sodikin, S.Ag., MM. Materi yang disampaikan beliau yaitu “Scale Development and Validation for a New Concept”. Tujuan dari novely adalah scale development, yakni skala pengembangan  data untuk mengetahui apakah dari uji yang kita kembangkan mendasari pada teori dari konsep novelty yang dikembangkan. Ada dua cara yang dapat dilakukan dalam novely ada uji EVA menggunakan uji konfirmatori untuk membangun dari faktor analisis yang dicerminkan dari masing-masing kriteria. Acara ditutup pada pukul 12.00 WIB. Tepat setelah sesi tanya jawab selesai.

Untuk Keterangan lebih lanjut, silahkan menghubungi:

Erna May Wulandari 

Public Relation UNISSULA Telp : 085801543101

E-mail : ernamaywul@gmail.com

Pemanfaatan Metode “CASE BASED LEARNING” Untuk Dosen Magister Manajemen

Semarang, 26 Oktober 2021 – Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung (FE UNISSULA) sukses menyelenggarakan pelatihan daring bertajuk “Case Based Learning” yang akan diimplementasikan dalam kegiatan belajar-mengajar di ranah bangku perkuliahan. 

Pada pelatihan tersebut menghadirkan Kepala Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gajah Mada (FEB UGM), Amin Wibowo, SE., MBA., Phd, dan dan Ketua Program Studi Magister Manajemen FE UNISSULA, Prof. Dr. Heru Sulistyo, SE, M.Si., sebagai narasumber, dan dimoderatori oleh dosen Fakultas Ekonomi Unissula, Nurhidayati, SE., MSi., Ph.D.

Dalam pemaparannya, Amin Wibowo menyampaikan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, -mahasiswa awalnya diharapkan mampu belajar secara aktif, kini hanya bersikap sebaliknya. Ditambah kondisi Pandemi Covid-19, mengakibatkan kurang intensifnya proses kegiatan belajar-mengajar. 

Komunikasi yang terjadi mayoritas hanya bersifat satu arah. Selain itu, lingkungan sarana dan prasarana masih kurang mendukung untuk diadakannya sebuah diskusi dengan bentuk kelas yang linier. Alhasil, saat ini kelas hanya menjadikan mahasiswa hanya terfokus pada satu arah saja. 

Pembelajaran dengan kasus haruslah memenuhi beberapa kriteria, untuk memetakan sebuah diskusi dan toleran terhadap ambiguitas. Bersifat realistis, berorientasi pada keputusan dan tindakan, dan sudut pandang. Beliau juga menjelaskan mengapa metode ini digunakan. Alasannya adalah karena manajemen merupakan suatu keahlian yang lebih baik dari sekedar teknik dan konsep. Dan perlu adanya proses simulasi.

Amin, sapaan akrabnya turut mengaitkan studi berbasis kasus ini dengan sebuah hasil riset studi, yang menyatakan bahwa mahasiswa jauh lebih mudah untuk memahami dan memperdalam suatu disiplin ilmu. . Ia juga menyatakan penggunaan teaching notes dalam proses pengajaran berbasis kasus. Khususnya bagi para dosen baru yang akan mengajar.

“Kriteria secara umum kasus yang bagus untuk dibawa ke dalam diskusi kelas. Adalah kasus yang cocok dan sesuai dengan konteks disiplin ilmu. Terus dorong mahasiswa dengan pertanyaan seputar “Apa yang akan kamu lakukan.” Mengubah knowledge menjadi doing. Mahasiswa ketika membawakan presentasi jangan hanya sekedar retelling kasus saja. Tapi juga harus menjelaskan apa yang akan dilakukan ketika menghadapi kondisi yang sama seperti yang terjadi dicontoh kasus.” Ungkap Bapak Amin

Tujuan dari penggunaan metode ini adalah untuk menggabungkan teori dan praktik dalam proses pembelajaran. Yang nantinya akan memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan sense of judgment, communication skills, dan melatih berpikir secara konstruktif. Di balik semua kelebihan ini. Metoda pengajaran kasus juga memiliki berbagai kekurangan. Beberapa diantaranya adalah mahasiswa akan merasa tidak biasa dan nyaman dengan penugasan kasus yang biasanya tanpa jawaban pasti. Studi dengan cara ini juga akan sulit berjalan jika dosen dan mahasiswa sama-sama belum berpengalaman di bidang studi terkait .

Pembelajaran kasus dapat dikembangkan melalui Analytical skills. Pemahaman berbagai asumsi bukan sebatas pada fakta konkrit tapi juga penerapan dan pengambilan judgments. Skill yang lain yang menunjang metode pembelajaran ini meliputi critical thinking, problem solving, creativity and innovation, communication, dan collaboration.

###

Backgrounders:

Fakultas Ekonomi Unissula adalah salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka di Indonesia yang berkomitmen untuk menjawab tantangan global.

Pengalaman lebih dari 50 tahun berkiprah di dunia pendidikan, saat ini Fakultas Ekonomi Unissula telah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terbaik di Indonesia. Didukung oleh 64 dosen berkualitas terdiri dari para guru besar, doktor dan master, sistem pendidikan yang bersahabat, dan penggunaan cyber teaching, Fakultas Ekonomi Unissula telah melakukan proses belajar mengajar untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Narahubung:

Dimas Tegar Prasetya

Public Relation FE UNISSULA

Telp : 083195035415

E-mail : dimastegar110@gmail.com

Gelar Workshop, Magister Manajemen UNISSULA Dorong Peluang Investasi Keuangan Di Masa Pandemi

Semarang– Fakultas Ekonomi UNISSULA menggelar workshop darin bertemakan Peluang Investasi Sektor Keuangan Di Masa Pandemi Covid -19 pada Sabtu [18/12/21]. Acara workshop dengan pemateri Dr. Zainal Arifin, M.Si selaku Wakil Rektor Bidang SDM dan Pengembangan Karir Universitas Islam Indonesia dan Praktisi Pasar Modal. Acara dimoderatori langsung oleh Prof. Dr. Ibnu Khajar, SE., M. Si; beliau adalah Guru Besar Manajemen Keuangan FE Unissula. Adapun peserta workshop yang turut hadir dan  yaitu mahasiswa Magister Manajemen FE UNISSULA.

Menurut Zainal, peluang berinvestasi di sektor keuangan pada masa pandemi covid-19, berfokus pada investasi dan pembelian asset, “Pemerintah Negara Indonesia juga memberikan arahan untuk lebih berhati-hati kepada masyarakat adanya perubahan ekonomi serta waktu yang tepat dalam berinvestasi. Ada banyak instrumen investasi yang masuk dalam jangka panjang maupun jangka pendek.” jelas Zainal Arifin saat menyampaikan materinya.

Dalam penerapannya investasi di masa pandemi covid-19 terdapat beberapa  hal yang digunakan sebelum berinvestasi agar tidak menimbulkan pertentangan  kehidupan di dunia maupun akhirat. 

“Hal tersebut dapat dilihat dari segi tujuan, manfaat serta menganalisis jangka waktu investasinya. Selain itu, seorang investor baru berbeda dengan investor yang sudah lama saat berinvestasi. Investor yang lama akan melakukan investasi jangka panjang dengan melihat fundamental pada saham yang di beli. Sedangkan investor baru akan memilih untuk jangka waktu sebentar.” tambah Zainal.

Untuk mengatasi hal tersebut, Zainal Arifin memaparkan beberapa solusi agar para investor mampu membeli saham di waktu dan dengan tujuan yang tepat dalam melakukan investasi di sektor keuangan.

“Langkah tersebut di antaranya sebagai investor kita harus mempertimbangkan sisi agama tentang saham yang akan dibeli yang syariah juga jangka waktu yang akan dilakukan saat investasi.” pungkas Zainal Arifin sebagai akhir dari pemaparannya.

Narahubung:

Erna May Wulandari – Public Relations

fe@unissula.ac.id

+6285801543101 

Gelar Workshop bagi Mahasiswa Magister Management, Praktisi Bahas Strategi Pertahankan Bisnis di Era Pandemi Covid-19

Semarang – Fakultas Ekonomi UNISSULA menggelar workshop online berjudul Resilience Power Strategy During Covid-19 and Digital Era pada Sabtu [11/12/21]. Acara workshop dengan pemateri Ir. Hanafi Saleh, MM. selaku General Manager (GM) PT. Mitra Pratama Mobilindo serta dimoderatori langsung oleh Prof. Dr Hendar SE., Msi selaku Guru Besar Manajemen Pemasaran. Adapun peserta yang turut serta yaitu para mahasiswa Magister Manajemen FE UNISSULA.

Pembahasan workshop diawali dengan penjelasan mengenai tips dari penyangga utama perusahaan agar tetap eksis, yaitu continuous improvement dan respect for people. “Perusahaan yang capable harus mampu mengikuti perkembangan digital dan teknologi yang ada” pungkas Hanafi. 

Salah satu teknologi telematics terkini bernama Hino Connect. Teknologi ini digunakan untuk efisiensi kendaran-kendaraan yang diproduksi agar dapat termonitor dengan baik. Menurut Hanafi, kemajuan digital harus mampu diimplementasikan dalam produk yang ditawarkan kepada masyarakat. 

“Semua perusahaan harus dapat beradaptasi dengan kemajuan digital apabila ingin tetap eksis dan bertahan pada kondisi saat ini” tambah Hanafi. 

Kemampuan adaptasi dalam segala kondisi dan situasi akan sangat menunjang keberhasilan perusahaan. “Untuk mempertahankan market leader selain melalui continuous improvement dan respect for people, perusahaan perlu mengikuti perkembangan teknologi, serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen” kata Hanafi.

 Ia juga menjelaskan bahwa persaingan yang utama saat ini terletak pada produk yang ditawarkan. Oleh sebab itu, sangat penting bagi perusahaan mengikuti perkembangan teknologi yang ada terutama untuk aspek promosi produknya.

Bagi aspek sumber daya manusia, perusahaan harus mengenali para pihak yang terlibat dalam bisnisnya dengan baik. Dalam menyelaraskan dengan produk, maka sangat perlu untuk mengetahui cara maintenance produk yang dimiliki. Aspek price akan mengikuti dengan sendirinya jika perusahaan sudah cakap dalam melakukan manajemen bisnisnya.

Narahubung:

Hasna Khairunnisa Salsabila

Public Relation FE UNISSULA

Telp : 082333945525

E-mail : salsabilahasna07@gmail.com

Gelar Workshop untuk Mahasiswa Magister Manajemen, FE UNISSULA Dorong SDM Unggul

Semarang – Fakultas Ekonomi UNISSULA menggelar workshop online bertajuk Human Resource Management Practice in Industrial Revolution 4.0 pada Sabtu [20/11/21]. Acara workshop dengan pemateri Furqon Karim, SE., MM selaku BD Director PT Rehobat serta dimoderatori langsung oleh Nurhidayati,. SE., MSi., Ph.D selaku pengelola dan Dosen koordinator mata kuliah perilaku organisasi. Adapun peserta yang wajib turut serta yaitu mahasiswa Magister Manajemen FE UNISSULA yang mengambil mata kuliah MSDM dan perilaku organisasi.

Revolusi Industri 4.0 berfokus pada efektivitas dan efisiensi kegiatan manusia. Termasuk pada sektor pertanian, teknologi dan pendidikan. “Industri 4.0 mampu menghasilkan output yang lebih besar. Misalnya pada penanaman melon di tanah 1 hektar, apabila melalui cara konvensional menghasilkan 5-6 ton, sedangkan green house atau metode grip mampu menghasilkan 8 ton dengan jumlah frekuensi yang dipercepat.” jelas Furqon Karim.

Dalam penerapannya pada sektor human resource, menurut Furqon ada beberapa karakter yang dibutuhkan dalam menghadapi era revolusi industri yaitu cekatan, asertif dan adaptif. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah kerja cerdas. Rasio jumlah praktisi SDM yang memahami kebutuhan industri 4.0 hanya mencapai 18% dan yang merasa praktek bahwa ini efektif sejumlah 9%. Hal ini menunjukkan bahwa dunia SDM di Indonesia memerlukan lebih banyak ruang belajar serta mengembangkan berbagai praktik-praktik SDM terbaiknya agar mampu mendukung organisasinya dalam menghadapi industri 4.0.

“Sesungguhnya kita belum siap, terbukti sudah merasa nyaman dan belum mampu beradaptasi dengan cepatnya perkembangan teknologi. Para praktisi HR di Indonesia perlu melakukan ragam aktivitas untuk menjadikan perusahaannya agar siap menghadapi industry 4.0” pungkas Furqon. 

Untuk mengatasi hal ini, Furqon memaparkan beberapa solusi agar para HR mampu beradaptasi dengan industry 4.0. Langkah tersebut di antaranya melalui pengembangan serta ketepatan kapabilitas SDM (re-skilling and up-skilling). Pada penggunaan teknologi serta system otomatisasi, HR dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi terutama dalam aspek SDM, perlu mengimplementasikan HRIS, employee engagement and productivity. Tidak hanya itu, agar dapat membangun SDM yang siap bersaing, inovatif dan kreatif dengan pengadaan pelatihan terkait industry 4.0.

“Kita harus selalu optimis bahwa industri 4.0 merupakan salah satu sarana kita untuk meningkatkan kesejahteraan manusia.” tambah Furqon. 

Perubahan-perbahan yang terjadi harus disikapi dengan tepat. Hal yang tidak kalah peting, agar kita mampu mengendalikan perubahan yang ada agar dapat memberikan manfaat bagi umat manusia.

Narahubung:

Hasna Khairunnisa Salsabila

Public Relation FE UNISSULA

Telp : 082333945525

E-mail : salsabilahasna07@gmail.com

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Praktisi SDM: Pengetahuan Manajemen Sumber dari Kekuatan Negara

 

Semarang, 20 November 2021 – Program Magister Manajemen UNISSULA mengadakan kuliah praktisi manajemen sumber daya manusia melalui platform zoom dan dtas Ekonomi UNISSULA, dengan mengusung tema Knowledge Management Industrial Relation 4.0. Acara ini menghadirkan pembicara yaitu Bimo Hermastho, Ph.D. yang merupakan praktisi Manajemen Sumber Daya Manusia dan dimoderatori oleh dosen senior Fakultas Ekonomi yaitu Dr. Ardian Adhiatma, SE., M.M. Acara ini dihadiri oleh pengelola Prodi MM, yaitu Prof. Dr. Heru Sulistyo, MSi dan Nurhidayati, SE., MSi., Ph.D.

Pada sesi awal acara sharing and learning, Bimo menyampaikan bahwa pengetahuan manajemen merupakan basis kekuatan dari suatu negara yang paling dahsyat, “Masyarakat berbasis pengetahuan, negara berbasis pengetahuan, industri berbasis pengetahuan akan mendapatkan kesejahteraan lebih dibanding yang lainnya, sama seperti Tuhan yang memberikan derajat lebih kepada orang yang berilmu,” jelas Bimo Hermastho, Ph.D. pada sesi pemaparan. 

Dalam sesi pemaparan Bimo Hermastho juga menyampaikan cara membentuk suatu negara berbasis pengetahuan. Membangun planning implementasi harus berawal dari top manajemen.

“Nomor satu yaitu komitmen kepemimpinan atau leadership, yang kemudian komitmen tersebut dijabarkan dalam perencanaan, implementasi dan kemudian memberikan pelayanan biaya sekolah yang berkualitas dan semurah mungkin dari SD, SMP, SMA bahkan sampai kuliah maka negara tersebut tidak ada orang yang tidak sekolah,” jelas Bimo Hermastho, Ph.D.

Dalam acara sharing and learning juga dihadiri oleh Prof. Olivia Fachrunnisa, SE, M.Si., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ekonomi UNISSULA yang dalam pemaparannya Prof. Olivia menyampaikan bahwa pentingnya pengelolaan pengetahuan dalam suatu organisasi dimana pengelolaan pengetahuan dibawa oleh akal rasio manusia. Apapun yang dibawa oleh manusia akan menghasilkan sesuatu yang mulia, karena manusia merupakan makhluk yang paling mulia yang diciptakan oleh Allah SWT. 

“Kita harus mulai dari manajemen pengetahuan pribadi terlebih dahulu kemudian diterapkan pada suatu grup atau kelompok dan ditunaikan di tingkat organisasi, jadi konsep untuk belajar tidak hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok tapi harus rajin ditransfer maka akan banyak terjadi kebaikan-kebaikan di sekitar kita,” tutup Prof.Olivia di akhir pemaparan.

Narahubung

Velina Claudya Ditarta

Public Relation FE UNISSULA

Mobile : 085715263924

velinaclaudya@gmail.com